Jumat, 11 April 2014

Permintaan Terhadap Faktor-Faktor Produksi



Permintaan Terhadap Faktor-Faktor Produksi

A.      Pentingnya Analisa Penentuan Harga Faktor
Sedikit-dikitnya terdapat dua alasan yang menyebabkan kebutuhan untuk menganalisis permintaan dan penawaran ke atas faktor-faktor produksi. Yang pertama, analisis tersebut akan menjelaskan prinsip untuk menggunakan dan mengalokasikan faktor-faktor produksi secara efisien. Yang kedua, analisis tersebut akan menjelaskan bagaimana pendapatan berbagai faktor produksi ditentukan.

1.    Pengalokasian Faktor – Faktor Produksi
Memaksimumkan produksi dapat diciptakan oleh sumber daya yang tersedia. Di dalam setiap perusahaan usaha untuk menciptakan pengalokasian faktor–faktor produksi yang optimal harus dijalankan. Tindakan itu akan membantu tujuan keseluruhan perekonomian untuk mengalokasikan sumber–sumber daya dalam perekonomian secara efisien. Keuntungan dan ketahanan (survival) perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menggunakan faktor – faktor produksi yang dapat diperolehnya secara efisien.

2.    Penentuan Pendapatan dan Distribusi Pendapatan
Setiap faktor produksi dalam perekonomian adalah milik seseorang. Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada para pengusaha, dan sebagai balas jasa, mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji dan upah. Tanah memperoleh sewa. Modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diterima masing–masing faktor produksi tergantung harga dan jumlah yang digunakan.
Harga adalah jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang. Hasil penjualan adalah jumlah dari seluruh pendapatan faktor produksi yang digunakan. Pendapatan nasional adalah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan–perusahaan yang ada di dalam negara tersebut, dan merupakan jumlah pendapatan berbagai faktor produksi yang ada dalam perekonomian.
Analisis mengenai permintaan atas faktor produksi tidak hanya akan menjelaskan tentang penentuan harga faktor produksi tapi juga pendapatan dari masing–masing faktor produksi dan distribusi pendapatan ke berbagai jenis faktor produksi. Teori tentang penentuan harga faktor produksi sama dengan teori distribusi.

B.       Teori Produktivitas Marjinal
Suatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum apabila ongkos produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu sama dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan oleh faktor produksi tersebut.
1.  Menentukan Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan.
Pada tingkat penggunaan faktor produksi tertentu, produsen telah mencapai keuntungan maksimum. Apabila penggunaan faktor produksi terus bertambah, keuntungan akan berkurang dan apabila jumlah tenaga kerja yang digunakan dikurangi, keuntungan juga akan berkurang.
2.    Permintaan Atas Faktor Produksi.
Dalam teori ini terlebih dahulu perlu dibuat beberapa permisalan, yaitu :
·           Perusahaan menjual barang dalam pasar persaingan sempurna, harga barang tidak berubah walaupun jumlah yang dijual berbeda.
·           Hanya 1 saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah–ubah. Misalnya tenaga kerja.
·           Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami perubahan itu dalam pasar faktor produksi yang bersifat persaingan sempurna.
Berdasarkan permisalan tersebut, hubungan diantara banyaknya faktor produksi yang digunakan dengan tambahan hasil penjualan ditunjukkan dalam tabel berikut :
Jumlah
Produksi
Produksi fisik
Harga
Harga penjualan
Hasil penjualan
pekerja
fisik total
marjinal
Barang
produksi total
produksi marjinal
(L)
(TPP)
(MPP)
(P)
(TRP = TPP x P)
(MRP - MPPxP)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0
0
-
 Rp  5.000
 Rp         -
 Rp     -
1
24
24
 Rp  5.000
120000
120000
2
45
21
 Rp  5.000
22500
105000
3
63
18
 Rp  5.000
31500
90000
4
78
15
 Rp  5.000
390000
75000
5
90
12
 Rp  5.000
450000
60000
6
99
9
 Rp  5.000
495000
45000
7
105
6
 Rp  5.000
525000
30000
8
108
3
 Rp  5.000
540000
15000
9
108
0
 Rp  5.000
540000
0

3.       Tingkat Produksi dan Hasil Penjualan
Pertambahan produksi dinamakan Produksi fisik Marginal atau MPP (Marginal Physical Product). Sedangkan jumlah produksi fisik adalah TPP atau Total Physical Product. Hasil penjualan produksi total adalah Total Revenue Product (TRP). Hasil penjualan produksi marjinal yaitu Marginal Revenue Product (MRP).
IMG_0005.jpg
4.       Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan
Ditinjau dari sudut penggunaan faktor–faktor produksi, seorang produsen akan memaksimumkan keuntungannya apabila melakukan kegiatan produksi sampai pada tingkat dimana hasil penjualan marjinal sama dengan harga faktor atau MRP.

1.3    Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan Atas Faktor Produksi
1.       Permintaan Faktor : Contoh Angka
Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga akan menjadi semakin rendah pada tingkat produksi/penjualan barang yang semakin tinggi. Harga yang semakin rendah ini menyebabkan hasil penjualan dan hasil penjualan marjinal pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja adalah lebih rendah dari yang terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Angka–angka dalam tabel berikut akan membuktikan kebenaran pernyataan tersebut:
Jumlah
Produksi
Produksi fisik
Harga
Harga penjualan
Hasil penjualan
pekerja
fisik total
marjinal
Barang
produksi total
produksi marjinal
(L)
(TPP)
(MPP)
(P)
(TRP = TPP x P)
(MRP - MPPxP)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0
0
-
 -
 Rp      -
 Rp     -
1
24
24
 Rp  5.000
120000
120000
2
45
21
 Rp  4.800
216000
96000
3
63
1
 Rp  4.600
289000
73000
4
78
15
 Rp  4.400
343000
53000
5
90
12
 Rp  4.200
378000
34000
6
99
9
 Rp  4.000
396000
18000
7
105
6
 Rp  3.800
399000
3000
8
108
3
 Rp  3.600
388000
-10200
9
108
0
 Rp  3.400
367000
-21600

2.     Grafik Permintaan Faktor
Kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam pasar persaingan tidak sempurna akan selalu terletak di sebelah kiri dari kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam persaingan sempurna. Keadaan ini disebabkan karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi, harga barang menjadi lebih murah. Maka pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja, tambahan hasil penjualan dalam pasar persaingan tidak sempurna adalah lebih rendah dari yang diperoleh dalam pasar persaingan sempurna.

1.4      Sifat Permintaan Atas Faktor Produksi
a.    Permintaan Terkait
Permintaan seorang pengusaha atas faktor–faktor produksi mempunyai sifat berbeda–beda. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh keinginan pengusaha untuk menghasilkan barang–barang yang akan dijual ke pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selama pertambahan penggunaan suatu faktor produksi akan menambah keuntungannya, lebih banyak faktor produksi tersebut akan digunakannya. Oleh karena permintaan pengusaha atas sesuatu faktor produksi ditentukan oleh kemampuan faktor produksi tersebut untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha itu dengan menguntungkan, permintaan atas faktor–faktor produksi dinamakan permintaan terkait / Derived Demand.
b.   Bentuk Kurva Permintaan Atas Faktor Produksi
Kurva permintaan atas faktor produksi menurun dari kiri atas menuju kanan bawah. Kurva seperti itu menggambarkan bahwa makin tinggi harga faktor produksi, makin sedikit permintaan ke atas faktor produksi tersebut. Kurva permintaan atas suatu faktor pada umumnya menurun ke bawah karena :
§  Perubahan harga akan merubah pendapatan riel pembeli dan perubahan pendapatan riel ini selanjutnya mempengaruhi permintaannya.
§  Perubahan harga merubah kepuasan relatif dari mengonsumsikan barang itu jika dibandingkan dengan barang lain.
Permintaan atas suatu faktor produksi digambarkan oleh kurva yang menurun ke bawah disebabkan oleh :
Ø Harga faktor produksi yang lebih tinggi akan menaikkan harga barang yang dihasilkannya, maka harga barang tersebut akan naik dan permintaannya berkurang, yang selanjutnya menimbulkan pengurangan ke atas permintaan faktor produksi.
Ø Perubahan harga akan menimbulkan penggantian dari faktor produksi yang menjadi relatif mahal kepada faktor produksi yang relatif murah.
Ø Sebagai akibat dari pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

1.5    Pergeseran Kurva Permintaan Faktor Produksi
Terdapat beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan produsen ke atas faktor–faktor produksi :
v  Perubahan permintaan ke atas barang yang diproduksinya.
v  Perubahan harga dari faktor produksi lain yang digunakan.

1.6  Elastisitas Permintaan Faktor Produksi
Sesuatu perubahan harga faktor produksi akan menimbulkan akibat yang berlainan atas perubahan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan.
Elastisitas Permintaan Dari Barang yang Dihasilkan
Makin besar elastisitas permintaan ke atas barang yang dihasilkan, makin besar pula elastisitas permintaan ke atas faktor produksi.

Perbandingan di Antara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan Ongkos Total
Makin besar bagian dari ongkos produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu faktor produksi, makin lebih elastis permintaan faktor produksi tersebut.

Tingkat Penggantian di Antara Faktor Produksi
Makin banyak faktor–faktor produksi lainnya yang dapat menggantikan suatu faktor produksi tertentu, semakin elastis permintaan atas faktor produksi tersebut.

Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marjinal (MPP)
Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis permintaan atas faktor produksi yang bersangkutan.

1.7    Penentuan Penggunaan Optimum Atas Faktor Produksi
a.        Gabungan Faktor Produksi yang Meminimumkan Biaya
Penggunaan faktor–faktor produksi akan meminimumkan ongkos apabila setiap rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi fisik marjinal yang sama besarnya. Produksi fisik marjinal dari modal tersebut tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah :
a)    MPP per rupiah dari modal = Pl = MRPl
b)   MPP per rupiah dari tenaga kerja = Pc = MRPc
b.       Gabungan Faktor Yang Memaksimumkan Keuntungan
Penggunaan faktor–faktor produksi akan memaksimumkan keuntungan apabila harga faktor produksi dengan penjualan marjinal yang sama besarnya. Produksi fisik marjinal dari modal tersebut tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah :
a)    MPP per rupiah dari modal = Pl = MRPl
b)   MPP per rupiah dari tenaga kerja = Pc = MRPc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar