Sudah setahun lebih kita tidak lagi bersama, dan menjalani hubungan
dengan status yang rumit. Namun semuanya menjadi jelas saat beberapa
bulan yang lalu kau menerima pinangan dari yang lain. Sakit hati ini itu
pasti, saat mengetahui kau sudah bersama dengan yang lain. Namun aku
sadar bahwa sebagian dari diriku sudah membuatmu kecewa yang menyebabkan
kau pergi. Bahkan kau sempat memberi waktu yang tak sebentar pada
bagian diriku itu untuk memperbaiki diri, namun tak kunjung jua, hingga
akhirnya kau menerima pinangan dari yang lain.
Aku mencoba
bangkit walau tak lagi bersamamu. Bangkit dari keterpurukanku di tahun
lalu. Mencoba menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku yakin bisa
melakukannya walau tanpa adanya dirimu. Sesulit apapun itu, aku yakin
bisa melakukannya. Karena masih ada “mereka” yang selalu setia
menemaniku saat aku di rumah atau sedang bertamu ke yang lain. Mereka
pun sesungguhnya tidak ingin kita terpisahkan. Dengan berbagai aksi dan
upaya terutama dengan hastag #KamuForAku di tahun lalu yang terus mereka dengung-dengungkan baik itu di dunia maya ataupun dunia nyata.
Saat waktu yang mempertemukan kita kembali tiba. Aku dengan segenap
mental dan fisik mencoba kuat untuk bertemu lagi denganmu. Kala itu
tepatnya kemarin, tanggal 17 Februari 2014, aku bertamu ke rumah baru
mu. Tatapan senyum ramah masih terpancar di wajahmu saat kita bertemu
kemarin. Aku tahu dari ekspresi wajahmu itu, kau masih tidak mempercayai
perjumpaan kita yang seperti ini. Dan aku pun tahu kau masih ada
perasaan denganku saat kau membuat 2 noda kepadaku. Saat itu pula tak
ada bentangan tanganmu layaknya kau ingin terbang kala kau merayakannya
seperti biasa kau melakukannya bersamaku. Tak ada ekspresi wajah bahagia
yang terpancar di wajahmu. Yang ada hanya wajah kosong seakan tak
percaya kau sudah menodaiku.
Tapi maaf juga, karena aku pun
sudah membuat 2 noda di rumah baru mu. Aku berhasil membuat noda
tersebut juga untuk membuktikan kalau aku pun masih bisa melakukannya
tanpa dirimu. Jadi saat pertemuan pertama itu kita impas. Kau membuat 2
noda kepadaku dan akupun melakukannya ke rumah baru mu.
Sejujurnya pertemuan kemarin itu merupakan pertemuan emosional bagiku,
atau mungkin bagi mu juga. 1 tahun lebih kita tak bersama, kau masih
membuktikan kalau kau selalu mempesona dan membuatku tak menyesal sudah
lebih dari satu dekade bersama mu. Pertemuan pertama kita memang impas,
oleh karena itu aku mengharapkan kehadiranmu nanti saat pertemuan kedua,
yang tentunya aku dan “mereka” akan menjamu mu. Kami akan menjamu kamu
dengan sambutan yang spesial yang tentunya mungkin tak akan kau lupakan.
Dan itu akan terjadi di tempat dulu kau biasa berlari, bermain dan
melakukan hal-hal lainnya bersama kami.
Aku tidaklah munafik.
Aku dan mereka juga masih menunggu kamu kembali ke rumah kita dulu.
Bukan hanya sekedar bertamu saja. Tapi untuk kembali bersama dengan
kami. Seperti saat kita bersama-sama mencapai puncak tertinggi di
Indonesia. Saat kita berjuang bersama saat rumah kita digusur dan harus
menjadi musafir. Atau saat kau tetap bersamaku saat ada pihak lain yang
mencoba menculik ku. Aku bersama kamu dan mereka adalah sebuah kesatuan
yang disegani di Indonesia.
Sampai jumpa nanti di pertemuan berikutnya wahai sang mantan..
Dari aku (@Persija_Jkt) yang juga mewakili mereka (Jakmania) untuk kamu (#20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar