Jumat, 17 Januari 2014

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN



KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas pengantar ekonomi ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyelesaian tugas ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah pengantar ekonomi.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Pontianak, 25 September 2013


1.1       Pengertian Elastisitas
      Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
Mengapa elastisitas perlu dikaji lebih mendalam oleh sebuah perusahaan atau industri?
Karena konsep elastisitas itu adalah untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang atau jasa dinaikkan.

Pengetahuan akan konsep elastisitas ini sangat penting bagi produsen sebagai pedoman untuk tindakan yang akan ia lakukan yang berkaitan dengan konsumen, misalnya menaikkan harga. Hal ini penting dipahami produsen karena sangat berkaitan dengan berapakah perolehan penjualan (pendapatan) yang akan ia peroleh.
Jika dengan menaikkan harga, permintaan konsumen menurun dalam jumlah kecil, kenaikkan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Tetapi jika dengan menaikkan harga, permintaan konsumen menurun dalam jumlah yang sangat besar, maka produsen akan menderita kerugian.
Dengan demikian, produsen akan berfikir ulang jika ingin menaikkan harga produknya sepuluh persen, dua puluh persen, atau seterusnya.

1.2              Pengertian Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.
Elastisitas ini dihitung berdasarkan persentase perubahan jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga dan dinyatakan dalam bentuk bilangan positif.

Cara mengukur koefisien Elastisitas yaitu dengan dua cara:

·         Elastisitas Titik
            Merupakan suatu pengukuran koefisien elastisitas permintaan yang dilakukan pada suatu Titik tertentu dari kurva permintaan itu.



·         Elastisitas Busur
Merupakan koefisien elastisitas permintaan yang dihitung suatu interval tertentu dari suatu Kurva Permintaan.



1.3              Jenis elastisitas permintaan, antara lain :

*      Elastisitas Harga Permintaan
            Derajat kepekaan atau respon permintaan akibat berubahan harga barang, atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga dipasar.
           



      Faktor yang mempengaruhi nilai elastisitas permintaan (Ed) :
§  Adanya barang substitusi
      Barang subtitusi adalah barang yang memiliki manfaat dan kegunaan yang hampir sama dengan barang utamanya, misalnya : jagung adalah subtitusi dari beras. Secara teoritis bila suatu barang memiliki subtitusi maka permintaannya cenderung elastis (Ed>1).

§  Presntase pendapatan yang digunakan/ jenis barang
        Jadi bila barang yang dimaksud adalah barang yang dibutuhkan atau dengan kata lain sebagian besar pendapatan dipergunakan untuk mendapatkan barang yang dimaksud maka semakin elastisitaslah permintannya.

§  Jangka waktu analisa/perkiraan atau pengetahuan konsumen
Dalam jangka pendek terjadinya perubahan harga tidak secara otomatis menyebabkan terjadinya perubahan permintaan, hal ini disebabkan perubahan yang terjadi di pasar belum diketahui oleh konsumen, sehingga dalam jangka pendek permintaan cenderung tidak elastis.



GAMBAR KURVA ELASTISITAS PERMINTAAN


 
       Ed > 1 disebut elastis                                      
            Artinya;
            Jika harga naik atau
            turun sebesar 1% maka permintaan
            akan turun atau naik lebih besar dari 1%



 
       Ed < 1 disebut in-elastis                                  
            Artinya;
            Jika harga naik atau turun
            sebesar 1% maka permintaan akan
            turun atau naik kurang dari 1%



 
       Ed = 1 disebut unitary elastis
            Artinya;
            jika harga naik atau turun
            sebesar 1% maka permintaan
            akan turun atau naik sebesar 1%



 
       Ed = 0 disebut in elastis sempurna
            Artinya;
            jika permintaan tidak peka
            terhadap perubahan harga


       Ed = ∞ disebut elastis sempurna         





Hubungan Elastisitas Harga dengan Total Revenue (TR)
n  TR = P x Q
n  Misalnya digunakan persamaan permintaan linear; P = a – bQ  maka, TR = (a-bQ) x Q = aQ –bQ2
Harga
E>1
E=1
E<1
P
TR
TR tetap
TR
P
TR
TR tetap
TR



*    Elastisitas Silang
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.

Mengukur permintaan untuk suatu produk tertentu terhadap perubahan harga produk lain yang berkaitan, baik sebagai produk substitusi atau komplementer.          
§  Barang subsitusi memiliki nilai elastisitas positif:
Kenaikan harga barang Y mengakibatkan peningkatan permintaan barang X dan menurunkan permintaan barang Y
Misalnya; kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya.

§  Barang komplementer memiliki nilai elastisitas negatif:
Kenaikan harga barang Y mengakibatkan penurunan permintaan barang X dan juga barang Y.
Misalnya; kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.

Untuk mengetahui apakah barang X dan Y merupakan barang komplementer, substitusi atau antara, maka digunakan alat ukur. Alat ukurnya menggunakan model elastisitas yang diadaptasikan untuk dua macam barang yang saling disilangkan, sehingga model ini dinamakan elastisitas silang. Jadi elastisitas silang merupakan koefisien yang coba mengukur tarik menarik antara dua macam barang pada berbagai tingkat harganya masing-masing. Yang dimaksud dengan tarik menarik adalah berapakan besarnya efek yang ditimbulkan oleh naiknya harga barang X terhadap permintaan barang Y atau sebaliknya.

Rumusnya :
Ec = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta barang X       atau     Ec = dQx   .  Py











 
                             Persentase perubahan harga barang Y                                            dPy   .  Qx

Keterangan :
Qx = Jumlah barang X yang diminta
Px  = Harga barang X
Py  = Harga barang Y

** Barang komplementer : jika Ec < 0 ( negatif)
** Barang Substitusi : jika Ec > 0 ( positif)
*      Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian.

Rumusnya :
Ey =        Persentase perubahan jumlah barang yang diminta         atau       Ec =        dQ  . Y
                                                Persentase perubahan pendapatan                                                        dY    .  Q

Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.



1.4       Pengertian Elastisitas Penawaran
Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan produsen yang disebabkan oleh perubahan harga barang.
Secara prinsip; pengukuran ratio perubahan yang terjadi dalam elastisitas penawaran akan sama dengan metode pengukuran dalam elastisitas permintaan.

Rumusnya:
            Es = Persentase Perubahan Jumlah Barang Yang Ditawarkan
                                      Persentase Perubahan Harga


      Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran :


§  Adanya substitusi komoditas yang bersangkutan
§  Reaksi konsumen atas perubahan harga
(jangka pendek = inelastis dan jangka panjang = elastis)
§  Persentase pendapatan yang digunakan/jenis barang
§  Tersedianya fasilitas/sarana kredit
§  Pertumbuhan pasar yang potensial
§  Persaingan
§  Dipengaruhi oleh perilaku hubungan biaya dengan output
§  Jika biaya produksi meningkat secepat kenaikan output, maka rangsangan untuk meningkatkan produksi sebagai akibat kenaikan harga akan cepat pula diikuti dengan kenaikan biaya produksi (Elastisitas penawaran inelastis)
§  Jika kenaikan biaya lebih lambat dari kenaikan produksi, maka kenaikan harga akan merangsang kenaikan produksi dalam jumlah yang lebih besar.
(Elastisitas penawaran elastis)


GAMBAR KURVA ELASTISITAS PENAWARAN

1.      Es > 1, dinamakan Penawaran Elastis
Artinya penawaran bersifat elastis (perubahan harga yang kecil diikuti oleh perubahan jumlah barang yang ditawarkan relatif besar). Misalkan harga naik sebesar 1%, maka kecenderungan penawaran akan naik diatas 1%.
2.      Es < 1, dinamakan Penawaran inelastis
Artinya perubahan harga lebih besar dari pada perubahan jumlah yang ditawarkan. Jadi bila harga berubah sebesar 1%, maka penawaran hanya berubah kurang dari 1%.

3.      Es = 1, dinamakan Penawaran Uniter Elastis
Artinya : presentase perubahan harga sama dengan presentase perubahan jumlah yang ditawarkan. Jadi bila harga naik 1% maka penawaran juga akan naik sebesar 1%.

4.      Es = 0, dinamakan Penawaran Inelastis Sempurna
Artinya : berapa persenpun perubahan harga penawaran relatif akan tetap. Jadi misalkan harga naik sebesar 12%, maka jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen relatif tetap ( produsen tidak akan menambah penawarannya), demikian juga bila harga turun 5% misalkan, produsen tidak akan menurunkan jumlah produksi/penawarannya.
5.      Es = ~ (tak hingga), dinamakan Penawaran Elastis Sempurna
Artinya Banyak ataupun sedikit jumlah barang yang ditawarkan dipasar, harga tidak terpengaruh.


Contoh Kasus Elastisitas Permintaan
Naiknya harga telepon genggam dari Rp. 1.000.000 menjadi Rp. 1.500.000 mengakibatkan turunnya permintaan terhadap barang tersebut dari 30 unit menjadi 20 unit.

Contoh Kasus Elastisitas Penawaran
Naiknya harga daging dari harga Rp. 100.000/kg menjadi Rp. 120.000/kg menyebabkan bertambahnya jumlah barang yang ditawarkan dari 50kg menjadi 70kg.

Contoh Kasus Elastisitas Silang
Harga tiket bus Rp. 40.000, sedangkan harga tiket Kereta Api untuk jurusan yang sama berada dibawah harga tiket bus, dengan permintaan tiket Kereta Api sebanyak 2000 tiket.
Jika harga tiket bus naik menjadi Rp. 45.000, sementara harga tiket Kereta Api tetap, maka permintaan tiket Kereta Api tersebut akan mengalami kenaikan menjadi 2300 tiket.

Contoh Kasus Elastisitas Pendapatan
Naiknya pendapatan seseorang dari Rp. 1.200.000 menjadi Rp. 1.500.000 mengakibatkan bertambahnya jumlah barang X yang diminta dari 5 unit menjadi 9 unit.

Contoh Kasus Harga Menurun
Pada waktu harga beras Rp. 10.000/kg, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10 kg; dan pada waktu harga beras Rp. 9.000/kg, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 15 kg.
Contoh ini jelas menggambarkan bahwa  konsumen akan membeli beras dalam jumlah  yang lebih banyak ketika harga beras itu menurun (lebih murah).

Contoh Kasus Harga Meningkat
Ayu ingin membuka usaha toko elektronik (Televisi), untuk itu dia membeli televisi dari pabrik televisi, tetapi sebelumnya dia membuat catatan belanja berikut ini :
No.
Harga Televisi 30" (per buah)
Jumlah Pembelian
1
Rp. 2.000.000,-
15
2
Rp. 2.250.000,-
10
3
Rp. 2.500.000,-
5
Catatan belanja diatas menunjukkan bahwa pada saat harga televisi sebesar Rp. 2.000.000 Ayu akan membeli televisi sebanyak 15 buah . Tetapi karena harganya Rp. 2.500.000 maka Ayu hanya akan membeli televisi sebanyak 5 buah saja.


Daftar Pustaka

Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara
Yasinta. 2008. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Wordpress.com : yasinta
Chaeraniirm. 2012. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. blogspot.com : chaeraniirma
Tim Penyusun Modul SMK. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Surakarta : Citra Pustaka Mandiri
Sukirno, Sadono, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005
Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta UIN Jakarta Press, 2007

[1] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hal. 36
[2] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005), hal. 106-108
[3] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonom, hal. 40
[4] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 116
[5] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 41
[6]Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 116
[7]Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 42
[8] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 117-119
[9] Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 44

4 komentar: