MEKANISME PASAR
PERMINTAAN DAN
PENAWARAN
Dalam kegiatan ekonomi,
permintaan dan penawaran pada hakikatnya berhubungan dengan kegiatan produksi,
distribusi dan konsumsi. Para produsen mengehendaki agar barang-barangnya laku
di pasaran dengan harga yang tinggi sedangkan para konsumen menghendaki agar
barang-barang kebutuhannya dibeli dengan harga yang rendah tetapi kualitasnya
terjamin.
PERMINTAAN
- PENGERTIAN
Permintaan adalah keinginan
konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu
tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta
pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu. Permintaan berkaitan erat dengan konsumsi.
- FAKTOR YANG MENENTUKAN PERMINTAAN
a. Harga Barang Lain
Hubungan suatu barang dengan
berbagai jenis barang lainnya dapat berfungsi sebagai barang pengganti
(substitusi), barang pelengkap (komplementer), dan barang yang tidak berkaitan
fungsinya.
Ø Barang Substitusi : barang yang dapat
menggantikan fungsi dari barang lain. Harga barang substitusi dapat
mempengaruhi permintaan barang yang
dapat digantikannya, misalnya kopi dan teh. Apabila harga kopi turun, permintaan
teh akan berkurang.
Ø Barang Komplementer : barang yang selalu
digunakan bersama-sama dengan barang lainnya. Oleh karena itu, kenaikan atau
penurunan permintaan atas barang pelengkap selalu sejalan dengan perubahan
permintaan barang yang dilengkapinya. Jika, permintaan atas kopi dan teh
bertambah, misalnya, permintaan gula cenderung bertambah. Sebaliknya apabila permintaan kopi turun, permintaan gula juga
cenderung menurun.
Ø Barang yang fungsinya tidak berkaitan : permintaan atas beras dan
minyak goreng, misalnya, tidak mempunyai kaitan sama sekali. Perubahan permintaan salah satu barang
tersebut tidak akan mempengaruhi permintaan barang lainnya.
b. Pendapatan Masyarakat
Semakin tinggi permintaan yang diperoleh
masyarakat, semakin besar keinginan untuk melakukan konsumsi. Dengan deminkian,
perubahan dalan pendapatan akan menimbulkan perubahan atas permintaan berbagai
jenis barang. Pengaruh pendapatan berbeda untuk setiap jenis barang.
Ø Barang normal : barang yang permintaannya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan pendapatan. Apabila pendapatan seseorang naik, maka permintaan barang
normal juga naik. Turunnya tingkat pendapatan juga akan menurunkan permintaan
barang normal. Contonya, pakaian dan sepatu.
Ø Barang inferior : barang dengan mutu/kualitas yang rendah. Biasanya
barang inferior dikonsumsi saat pendapatan seseorang rendah. Contohnya, tiwul
dan gaplek.
c. Selera Masyarakat
Selera mempunyai pengaruh yang
cukup besar terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang-barang. Pada
tahun 1980an, orang yang suka makan makanan siap saji/ makanan instan masih
dapat dihitung dengan jari. Tapi, pada era 1990an sampai sekarang tidak
terhitung banyaknya masyarakat yang mengonsumsi kedua jenis makanan ini.
d. Jumlah Penduduk (Konsumen)
Semakin banyak jumlah penduduk maka semakin tinggi permintaan
atas barang dan jasa.
e. Perkiraan dan Harapan Konsumen
Perkiraan atau harapan
konsumen juga mempengaruhi permintaan. Misalnya, ketika masyarakat
memperkirakan akan ada kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok pada
masa-masa tertentu seperti menjelang hari raya agama, masyarakat berusaha
mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok itu untuk mengantisipasi langkanya
barang-barang tersebut menjelang masa-masa itu. Demikian juga, ketika orang
berharap bahwa di masa depan harga barang tertentu, seperti perhiasan akan
turun, permintaan akan barang tersebut juga akan rendah.
- PENGARUH HARGA TERHADAP PERMINTAAN
Pengaruh terhadap permintaan
dijelaskan oleh hukum permintaan. Hukum permintaan adalah hukum atau dalil
ekonomi yang mengatakan bahwa permintaan terhadap suatu barang atau jasa
cenderung turun jika harga barang atau jasa tersebut naik, dan sebaliknya,
permintaan terhadap suatu barang atau jasa cenderung naik jika harga barang
atau jasa tersebut turun, ceteris paribus (faktor-faktor lain yang memengaruhi
permintaan adalah tetap).
Hubungan antara jumlah barang
yang dibeli atau yang diminta dengan berbagai tingkat harga dapat dilihat lebih
jelas dalam sebuah garis atau kurva permintaan. Garis atau kurva permintaan
adalah sebuah garis atau kurva yang menghubungkan jumlah barang yang diminta
pada berbagai tingkat harga.
- KURVA PERMINTAAN
Kurva
Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang
diminta para pembeli”. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya
menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat
hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan
terbalik.
JUMLAH BARANG PERMINTAAN PADA KOPERASI KANTOR
PENAWARAN
1. PENGERTIAN PENAWARAN
Penawaran adalah jumlah barang
atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat
harga, dan pada waktu tertentu. Penawaran berkaitan erat dengan produksi.
Produksi adalah kegiatan orang atau badan atau lembaga untuk menghasilkan atau
menambah manfaat (nilai guna) suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, tanpa
ada kegiatan produksi, maka tidak akan ada penawaran.
2. FAKTOR YANG MENENTUKAN PENAWARAN
a. Harga Barang itu Sendiri
Jika harga
suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang
dihasilkan. Hal ini kembali
lagi pada hukum penawaran.
b. Harga Barang yang Berkaitan
Jenis barang
substitusi dan komplementer mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap penawaran
suatu barang. Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang
akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplemen, dapat dinyatakan
bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang
berkurang, atau sebaliknya. Misalnya,
parfum impor sebagai barang pengganti dari parfum lokal. Naiknya harga parfum impor membuat konsumen beralih ke parfum local.
Sehingga penawaran parfum lokal meningkat.
c.
Harga Faktor Produksi
Kenaikan harga faktor produksi
akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah
anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga
produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya
penwaran barang.
d. Biaya Produksi
Biaya produksi mempengaruhi
tingkat harga dan jumlah barang yang akan ditawarkan oleh produsen. Biasanya
produsen selalu menetapkan harga barang lebih tinggi daripada biaya produksi
yang dikeluarkan agar mereka memperoleh keuntungan yang besar.
e. Teknologi Produksi
Kemajuan teknologi dapat
mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktifitas, meningkatkan mutu
barang, dan menciptakan barang-barang baru. Kemajuan teknoligi akan menyebabkan
produksi bertambah lebih cepat dan biaya produksi semakin murah, sehingga
keuntungan produsen semakin bertambah. Jadi, wajar
apabila produsen menambah penawarannya seiring dengan semakin majunya tingkat
teknologi.
f.
Jumlah Produsen
Semakin banyak jumlah produsen
suatu barang atau jasa, tentu saja penawaran barang atau jasa tersebut akan
meningkat.
g.
Harapan Produsen
Jika produsen memperkirakan dan mempunyai harapan bahwa
situasi perekonomian akan semakin baik, maka mereka akan meningkatkan jumlah
barang atau jasa yang akan mereka produksi. Dengan ini penawaran pun bertambah.
Demikian juga sebaliknya.
3.
PENGARUH HARGA TERHADAP
PENAWARAN
Pengaruh harga terhadap penawaran dijelaskan oleh hukum
penawaran. Hukum penawaran adalah hukum atau dalil ekonomi yang mengatakan
bahwa penawaran terhadap suatu barang atau jasa cenderung naik, jika harga
barang atau jasa itu naik dan sebaliknya, penawaran terhadap suatu barang atau
jasa cenderung turun jika harga barang atau jasa tersebut turun, ceteris
paribus.
Hubungan antara jumlah barang yang dibeli atau yang
dipasok atau yang ditawarkan dengan berbagai tingkat harga dapat dilihat lebih
jelas dalam sebuah garis atau kurva penawaran. Garis atau kurva penawaran
adalah sebuah garis atau kurva yang menghubungkan jumlah barang yang dipasok
pada berbagai tingkat harga.
4.
KURVA PENAWARAN
Kurva
penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu kurva yang menunjukkan
hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut
yang ditawarkan”. Jika penawaran
bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke
kiri atas. Jika berkurang, maka kurva supply bergeser ke kiri atas. Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme
pasar.
KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah
harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana baik
konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah
yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga
dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan
meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi
harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat,
jumlah permintaan menurun.
Catatan :
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahaan di sisi
permintaan dan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah
harga, keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah
faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau
pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.
CONTOH KASUS-KASUS
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
KASUS I :
Harga Gula
Pasir Naik Drastis
Selasa, 01/09/2009
- 14:04
SUMBER, (PRLM).-
Harga gula pasir di tingkat eceran saat ini naik drastis, dari Rp. 9.000,00/kg,
menjelang pertengahan bulan puasa menjadi antara Rp. 10.500,00/kg - Rp.
12.000,00/kg. Kenaikan harga salah satu sembako ini diduga permintaan yang
terus meningkat, apalagi, menjelang Lebaran. Muslim yang menjadi bagian
terbesar penduduk Indonesia
dalam mengonsumsi gula mengalami peningkatan.
"Umat Muslim
yang merupakan bagian penduduk terbesar di Indonesia memerlukan gula pasir
lebih dari biasanya. Kebutuhan gula meningkat karena di samping untuk pemanis
minuman, bikin kolak dan berbagai macam kue, apalagi pada saat mendekati
Lebaran. Wajar saja kalau harga
gula meningkat karena dipicu permintaan yang banyak," kata Ny. Nami,
seorang pedagang di pasar Sumber, Kab. Cirebon, Selasa (1/9).
Menurut Nami, para pedagang
tidak akan menaikkan harga, apabila harga dari agen atau distributor tidak
mengalami kenaikan. Kalau dari tingkat yang lebih tinggi ada perubahan harga,
tentunya secara otomatis berpengaruh ke bawahnya, seperti ke pengecer hingga
kepada konsumen langsung harga pun menjadi semakin mahal.
Menanggapi
kenaikan harga gula pasir yang tinggi, Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat
Indonesia (APTRI) Jabar, H.M. Anwar Asmali meminta, pemerintah agar
berkomunikasi secara intensif dengan pedagang besar gula pasir,
petani tebu dan institusi terkait, sehingga harga salah satu kebutuhan
pokok ini dapat terkendali.
Sementara
rencana impor gula bukan merupakan solusi terbaik karena gula dalam negeri
sekarang ini mencukupi. “Kami menginginkan harga gula
pasir ini ada di kisaran Rp. 9.000,00/kg. Namun, kenyataannya harga gula pasir
menembus hingga Rp. 10.000,00/kg. Sebagai solusi terbaiknya pemerintah harus
turun tangan melindungi konsumen dan produsen dengan melakukan komunikasi
secara baik.” kata Anwar Asmali.
KASUS II :
Kenaikan Harga Bawang
Liputan6.com, Jakarta :
Liputan6.com, Jakarta :
Kenaikan harga bawang membawa dampak bagi pedagang di
pasar, seperti Pasar Rebo dan Pasar Induk Keramat Jati. Alex Manihuruk,
pedagang grosir bawang di pasar induk Kramat Jati, salah satunya. Dia
mengatakan kenaikan harga bawang sangat memberatkan bagi dirinya. Mahalnya
harga bawang membuat daya pembeli masyarakat selaku konsumen
turun. "Pada saat itu harga bawang hanya berkisar Rp. 15.000,- hingga
Rp. 17.000,-, kini melonjak menjadi harga Rp. 300.000,- hingga 50 ribuan,
kenaikan ini terlalu jauh", ucap Alex saat ditemui liputan6.com, Senin
(18/3/2013). Dia mengungkapknya biasanya mengambil 1,5 ton bawang dari
distributor. Namun, kini hanya mampu mengambil 5-7 kwintal (1 Kwintal 100kg).
Hal ini karena ketidakmampuan biaya, terlebih terjadi penurunan
pembeli. "Biasa kami ambil 1,5 ton paling sedikit, tapi karena harga
melonjak dan kami kurang modal hanya bisa mengambil 5-7 kwintal (100kg)
tidak sampai 1 ton. Jadi berkurang karena daya pembeli tidak ada. Memang
biasanya kalo ambil 1 ton, kami masih ada sisa 2 kwintal per hari, karena jam
dibatasi sampai jam 9 malam, tidak 24 jam", ucap dia.
Ia menambahkan sejauh ini komoditas bawang yang
didapatkan berasal dari Brebes Jawa Tengah, sedikit bawang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Sedangkan bawang impor dipasok dari negara seperti Thailand,
Vietnam
dan Afganistan. "Kita terima bawang dari bandar sini (pasar induk
kramat jati) ada 12 orang. Kami dapat dari impor berasal dari negara Vitenam
dan Afganistan dan Thailand.
Kalau Bawang Brebes lumayan banyak permintaan, tapi kebanyakan permintaan bawang
Vietnam",
ucap dia sembari menambahkan jika dijual ke pedagang kecil bisa mencapai Rp. 80.000,-
hingga Rp. 100.000,-/kg.
Sementara Mantan
Menteri Perekonomian Rizal Ramli menyikapi lompatan harga terlalu jauh lantaran
bisnis pangan di Indonesia
diatur dengan sistem kuota yang tidak transparan dan kompetitif. "Pada
praktiknya, pembagian kuota impor ini juga terjadi karena pat gulipat antara
pejabat dan pengusaha", tambah Rizal saat menemui pedagang bawang di pasar
Induk Kramat Jati. Dia
menuding dengan kenaikan itu menjadi sumber pendapatan pejabat dan untuk
kepentingan politik. "Akibatnya negara rugi karena tidak memperoleh
penerimaan yang semestinya. Sedangkan rakyat dirugikan karena harus membayar
harga pangan lebih mahal daripada harga diluar negeri", pungkas dia. (Edo/Nur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar